Rss Feed
  1. Ketika Anak Terpapar Gadget

    Jumat, 30 Oktober 2015

    Resume Materi Grup WhatsApp Rumah Main Anak

    Waktu: Rabu, 15 Oktober 2015
    Pemateri : Chairunnisa Rizkiah, S. Psi.
    Peresume : Julia Sarah, S. Hum.

    Sekitar satu tahun lalu, saya menonton sebuah video berjudul “A Magazine Is an iPad That Does Not Work”. Di video tersebut diperlihatkan seorang anak berusia 1 tahun yang diberikan sebuah majalah. Alih-alih membalik halaman-halaman majalah tersebut, si anak mencoba memperlakukan majalah seperti komputer tablet, yaitu mengutak-atiknya dengan jari. Videonya bisa ditonton di link ini:https://www.youtube.com/watch?v=aXV-yaFmQNk

    Pada usia 0-2 tahun, perkembangan kognitif anak berada pada tahapan sensorimotor. Artinya, anak butuh input sensori untuk belajar. Perlu benda nyata yang bisa dipegang, diamati, dan diutak-atik. Apa yang terjadi di video yang saya ceritakan di atas, adalah kasus anak usia di bawah 2 tahun hanya tahu cara memegang komputer tablet, kemungkinan tidak pernah diberi waktu untuk bermain dengan buku yang nyata, dan akibatnya salah mempersepsi majalah sebagai tablet.

  2. Resume Materi Kuliah Whatsapp Grup Runah Main Anak
    (Live di RMA3)

    Hari, tanggal : Kamis, 1 Oktober 2015
    Pemateri : Teh Fufu
    Peresume : Sylvia Magaretta

    Originally created by @fufuelmart

    Suatu hari di sebuah hutan, para penghuni hutan berkumpul di satu tempat. Berkumpullah gajah, elang, ikan, ayam dan lainnya. Demi meningkatkan kualitas SDM di hutan, maka mereka sepakat untuk mendirikan sekolah di dalam hutan.
    Hari pertama, semuanya bersemangat mengikuti sekolah, ospek dulu ceritanya, hehe. Hari kedua, berkumpul bersama teman2 begitu luar biasa menyenangkan...
    Namun, satu bulan setelahnya terjadi stress massal di sekolah tersebut. Kenapa? karena ternyata gajah stress ketika ada pelajaran terbang, elang stress ketika ada pelajaran berenang, serta ular stress ketika ada pelajaran berayun di pohon.

  3. Ayo Kita Buat Pesawat dan Roket

    Senin, 12 Oktober 2015

    Oleh : Aprida (Member Group Rumah Main Anak 2)
    Nama anak : Sulthan (4y)

    Yang membuat saya ingin membuat pesawat dan Rocket untuk sulthan karena ia senang dibacakan cerita tentang alat tranportasi udara baik pesawat, jet ataupun rocket. Bermula karena pulang kampung saat lebaran kami pulang dari balikpapan menuju kampung halaman dengan naik pesawat. Dan sejak lebaran itu sulthan senang dengan transportasi udara. Dan karena dirumah melihat ada botol air mineral bekas timbulah ide untuk membuatkan sulthan pesawat dan rocket dari botol. Dan saat mengajak sulthan untuk membuat pesawat sulthan langsung antusias banget.

  4. Bowling DIY

    Minggu, 11 Oktober 2015


    Oleh : Santy (Member Grup Rumah Main Anak 1)
    Nama anak : Taka (21 bulan)

    Saya termasuk yang suka ’mulung’, jadi tiap ada botol bekas saya simpan. Karena udah numpuk, saya berniat untuk membuat sesuatu dari botol-botol kaca tersebut. Kali ini yang tercetus dalam pikiran saya adalah membuat pin bowling. Setelah memilah botol mana yang layak (ngetes dulu mana botol yang tidak menimbulkan suara cukup kencang kalau jatuh, serta yang kira-kira mudah untuk ditempeli kertas), akhirnya saya mulai membersihkan botol-botol tersebut.

    Bahan-bahan yang dibutuhkan simple aja, yaitu botol-botol kaca, kertas origami warna-warni (kalau mau kertas biasa trus diwarnai juga bisa), gunting, lem kertas, bola (kebetulan punya bola tenis jadi dimanfaatkan saja), dan 2 buah sapu.

  5. Oleh : Lidya Anasta Rachman (Member Grup Rumah Main Anak 1)
    Nama Anak : Muhammad Azkafaiz Alfianasta (3 tahun 3 bulan)

    Azka sudah mengenal apa itu Rukun Islam sejak usia hampir 3 tahun. Penyampaiannya dengan melalui story telling, kegiatan melukis, bernyanyi dan kognitif skill dengan menyusun puzzle rukun islam.
    Memasuki bulan Dzulhijjah, saya lebih mengakrabkan azka dengan bulan ini. Dimana bulan ini adalah bulannya orang berhaji dan umat Muslim seluruh dunia merayakan Hari Raya Qurban. Sebelumnya, Azka si anak auditory kinestetik yang suka dengan story telling, sering saya ceritakan tentang Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kecil serta pembangunan ka’bah. Jadi sambil bersepeda, sambil jumpalitan, saya read a loud kisah-kisah Nabi tersebut.

  6. Oleh : Eni Nur Zuliani (Member Grup Rumah Main Anak 1)
    Nama anak : Adeeva Lakeishia Avariella Ararat (4,3y) dan Rakata Kenzie Rafandra El Ziggy (16m)

    Ide pembuatan rumah dan warung kardus ini awalnya dimulai dari dua moment, yang pertama mulai dari keponakan yang punya tenda-tendaan, saat itu kami sekeluarga sedang pulang kampung, kebetulan salah satu sepupunya punya tenda-tendaan, Adeeva dan sepupunyapun main bersama-sama, Adeeva terlihat senang sekali dan Adeevapun sempat bilang, "Manda... aku mau punya tenda-tendaan kayak punya mb Ridha ya man..." Ide kedua muncul saat temen ada yang posting memanfaatkan kardus bekas kemasan susu cair utk sanggaan boneka tangan sehingga bs menjadi pajangan, so dari sini mulai terpikir, "kardus susu ini banyak banget tiap bulannya, seru nih kalo bisa dikumpulin buat bikirn rumah-rumahanan, toh ga sulit kok buatnya bisa direkatkan pake lakban. Nah mulai dari 2 kejadian ini akhirnya dimulai deh keinginan untuk membuat rumah-rumahan dengan memanfaatkan kardus kemasan susu cair 1000ml.

    Sedangkan untuk display warung (yang niatnya bikin mini/supermarket) idenya muncul saat melihat cara memanfaatkan kardus bekas, saat itu salah satu gambarnya kardus disusun menjadi rak.

  7. Oleh : Reisa Dara Rengganis (Member Rumah Main Anak 1)
    Nama Anak : Afdiaz Wira Nusa (Awan) 5 bulan 1 minggu

    Tepat dua pekan yang lalu Rumah Main Anak (RMA) memberikan tema dalam pekan berbagi Do It Your Self atau Membuat sendiri mainanmu. Mengusung tema tersebut akhirnya Mabun Awan memiliki ide untuk membuat gelang rajut ayam yang akan dimainkan oleh Awan. Alasannya karena Awan sangat senang melihat anak ayam yang memang kami pelihara.
    Ayam peliharaan
    Untuk membuat gelang rajut ayam bahan-bahan yang diperlukan antara lain: Hakpen untuk merajut, benang wol, kain flannel, jarum, benang, lem bakar, mata mainan, dan dacron isi boneka. Cara membuat terbilang cukup mudah bagi para bunda yang suka merajut, yakni sebagai berikut:

  8. Oleh : Dian Mardiana (Member Rumah Main Anak 3)
    Nama anak : Ghiyats Adli Farshad, 3y8m

    Sejak kecil anak kami senang sekali dgn aktivitas bermain bola, saking sukanya bermain bola, aktivitas ini tidak hanya dilakukan di halaman/luar rumah, terkadang sampai didalam rumah pun masih meminta bermain bola bersama kami orangtuanya/ teman sebaya. Suatu saat saya terinspirasi melihat instagram dari @rumahbambu, ada contoh DIY mini foosball table, wah saya pikir harus dicoba dirumah terkait kegemaran Adli dengan bermain bola. Kalau yang namanya usaha membuat anak senang, contoh membuat DIY toys memang tidak selalu mulus, kadang bisa ditolak mentah-mentah tanpa dilirik si anak ;(,

    Tapi bunda ga boleh patah semangat yah..apalagi klo anaknya suka banget memainkannya, bisa meleleh lumer hati bundanya.
    Jadi singkat cerita saya persiapkan DIY ini lumayan mendadak pagi hari sebelum berangkat kerja, dan bahan-bahan yang diperlukan dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan yang ada dirumah. Jadi lah DIY mini foosball ini, baru deh kemudian saya bangunin anak untuk bermain bersama. Alhamdulillahnya Adli sukaa, jadi plus-plus deh bahagianya..

  9. Oleh: Evita Buyung K (Member Rumah Main Anak 1)
    Nama Anak: Zahra (30 bulan)

    Assalamualaikum Wr. Wb. Pada kesempatan kali ini, sy berterima kasih sekali karena sudah diberi kesempatan share kegiatan bermain Zahra dan sekaligus memohon maaf baru sempat mengirimnya sekaang, dikarenakan ada berbagai hal.. :)

    Munculnya ide membuat permainan ini, awalnya untuk mengisi jadwal tema bermain bulanan Zahra tentang pengenalan udara dan air. Ya tema bermain! Maksudnya disini, sy secara khusus membuatkan tema bermain bulanan bagi kegiatan homeschooling Zahra. Dimana tema ini kami diskusikan dulu sebelumnya (antara sy, ayahnya dan Zahra sendiri tentunya bisa request ingin lebih “tahu” tentang apa baru bisa dipilih tema yang sesuai ) pemilihan setiap bulanannya hingga tersusun jadwal perermainan apa saja yg dapat dilakukan untuk dapat mengeksplore setiap tahapanan perkembangannya, dibidang motorik kasar, motorik halus, dll.

  10. Oleh : Ari Pratiwi (Member Rumah Main Anak 3)
    Nama anak : M. Zahran Abimanyu (Bimbim) / 8 bulan

    Assalamualaikum bunda semua. Alhamdulillah terima kasih kepada RMA yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk sedikit berbagi tentang permainan anak DIY (do it yourself). Bermula dari materi tentang DIY dari mbak Dewi Kumalasari yang sangat menarik di grup RMA 3, saya berfikir lebih hemat dan menyenangkan apabila bisa membuat sendiri mainan untuk anak saya. Kemudian saya putar otak mencari refrerensi mengenai permainan yang cocok untuk anak usia delapan bulan. Kebetulan dirumah ada kardus sepatu yang sudah tidak terpakai, langsung saja saya berfikir ingin membuat bis kotak pos.

  11. Oleh : Kharisma Rozita Palupi (Member Rumah Main Anak 3)
    Nama anak : Adara Daneen Sarasvati (10 bulan)

    Assalamualaikum Wr.Wb.
    Alhamdulillah dan terimakasih banyak untuk Tim Rumah Main Anak yang sudah memberi kesempatan menceritakan kegiatan kami di rumah :). Daneen lagi ikutan mominya mudik ke Jember, dan semenjak nyampe Jember, belum dibikinin mainan. Kalau di Surabaya hampir setiap hari bikin mainan baru, karena selalu tersedia kardus bekas, banyak kotak bungkus kopi punya nenek, bahkan daneen lagi suka mainan botol sabun yang diisi kacang hijau karena kalau digoyang bunyi ecrek-ecrek kenceng banget :D.

  12. Oleh: Uli (Member Grup Rumah Main Anak 1)
    Nama anak: Maryam, 18 bulan

    Assalamualaikum wr. wb.

    Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba bercerita tentang pengalaman kami dalam membuat dan bermain playdough. Awal ide membuat DIY Playdough sebenarnya karena terinspirasi dr seorang teman. Beliau beberapa kali mencoba membuat playdough sendiri yg sesuai dan "enak" untuk dimainkan atau dipegang ditangan. Setelah beliau men-share foto hasil playdough buatannya beserta resepnya, kemudian saya tertarik untuk membuatnya jg. Bahan-bahannya pun sederhana dan mudah didapat disekitar kita.

    Berikut adalah bahan-bahan dan langkah-langkah untuk membuat playdoughnya.

  13. Oleh: Rosa Kumala

    Bunda sekalian mungkin sering mendengar istilah cloth book, bukukain, boneka atau finger puppet Mainan-mainan ini terbuat dari kain. Jenis dan warna kain berbeda beda tergantung fungsi dan tujuan mainan.

    Kelebihan mainan dari kain:
    1. Mudah dibuat 
    2. Dapat didesain sesuai keinginan 
    3. Aman bagi anak 
    4. Mudah dibersihkan/dicuci 
    5. Dapat dibuat sesuai dengan usia anak dengan memperhatikan keamanan pemakaian bahan,
      Misal untuk anak-anak dibawah usia 2-3 tahun,desain mainan sebaiknya menghindari pemakaian lem dengan bau menusuk atau benda benda kecil yang mudah tertelan.

  14. Ayoo, Sikat Gigi!

    Kamis, 01 Oktober 2015

    Oleh: Julia Sarah, Bunda Kenzie Syafiq Arrash Rabbani (26 Bulan)
    Anggota Grup Whatsapp Rumah Main Anak 1

    Bunda, kapankah pertama kalinya Bunda mengenalkan sikat gigi pada si kecil? Apakah si kecil menyukai kegiatan menyikat gigi? Bagaimana reaksinya, Bunda..apakah si kecil ingin menyikat giginya sendiri? Ataukah ia menutup mulutnya rapat-rapat saat Bunda memasukkan sikat gigi ke dalam mulutnya? Hihi, lucu tentunya ya Bunda ekspresi si kecil yang sedang belajar menyikat gigi.
    Saat anak saya berusia sembilan bulan, giginya baru muncul. Pertama-tama, saya mengenalkan sikat gigi jari kepada anak saya. Ia menyukainya. Kenzie saya ajari berkumur-kumur dengan air matang tentunya, sehingga aman jika tertelan. Saat usia satu tahun, lanjut saya kenalkan dengan sikat gigi berbahan karet. Ia pun menyukainya, hanya saja sikat gigi tersebut seringkali hanya digigit-gigit/dihisap. Untuk itulah, saya mengajaknya bermain simulasi sikat gigi agar ia belajar praktik menyikat gigi.