Rss Feed
  1. Kuliah WhatsApp Grup Rumah Main Anak
    Hari, tanggal :sabtu,27 juni 2015

    Nama pemateri : Puti
    Di resume oleh : meta bunda hikam

    Assalamu’alaikum, hari ini giliran saya berbagi materi mengenai motorik halus. Saya mengolah tulisan ini dari berbagai sumber.
    Motorik halus mengacu pada pergerakan yang dilakukan oleh otot-otot kecil dari tangan. Bayi akan mengeksplorasi tubuhnya dan dunia sekitarnya dengan menggunakan tangannya. Ketrampilan motorik halus memerlukan koordinasi antara otot-otot tangan dan juga koordinasi dengan penglihatannya. Tahun pertama kehidupan merupakan dasar dari perkembangan motorik halus. Sedangkan dua tahun berikutnya merupakan masa bagi bayi untuk mengasah ketrampilan tersebut. Ketrampilan motorik halus ini tidak hanya merupakan dasar yang membantu anak untuk mandiri, seperti perawatan diri (memakai baju, menyisir, makan menggunakan sendok, dsb), akan tetapi juga merupakan pelajaran penting dalam mengajarkan  problem solving, komunikasi, dan pemahaman terhadap bagaimana tubuh mereka bekerja.

    • 0-3 bulan
      Pada periode ini gerakan tubuh bayi kebanyakan merupakan gerak refleks (seperti yang dijelaskan di materi kemarin). Stimulasi yang dapat dilakukan untuk melatih bayi dalam gerak motorik halusnya adalah dengan memanfaatkan refleks menggenggam (palmer grasp). Bunda dapat menyentuh buku-buku jari bayi, dan ketika jarinya terbuka, sodorkan jari bunda agar bayi menggenggamnya. Gerak refleks ini lama kelamaan akan menjadi suatu gerak yang disadari oleh bayi. Posisi tummy time di usia 2 bulan juga dianjurkan karena melalui posisi tersebut, bayi dapat memperkuat bagian punggung, bahu, tangan, serta otot-otot tangannya.
    • 4-6 bulan
      Periode ini merupakan periode krusial dalam pengembangan ketrampilan motorik halus bayi. Selama periode ini, bayi akan mulai belajar mengkoordinasikan pikirannya (keinginannya) dan gerakan tangannya. Bayi tidak hanya dapat mengambil mainan dan memasukkannya ke dalam mulut, pada periode ini bayi mulai mampu memegang tangannya, kakinya, dan memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain.
    • 7-9 bulan
      Di periode ini, bayi mulai terampil dalam memegang mainannya. Menggoyang-goyang mainan, membenturkannya, menjatuhkan atau melemparkannya. Di usia 8 bulan ini bayi mulai belajar berstrategi. Contohnya, jika Bunda memperlihatkan sendok di depan wajah bayi secara vertikal, ia mulai tau bahwa ia harus memutar pergelangan tangannya seperti gerakan saat mau berjabat tangan. Jika Bunda menaruhnya secara horizontal, ia akan memutar pergelangan tangannya sehingga mampu mengambil sendok tersebut. Lalu selanjutnya ia akan dengan mudah meraih sendok karena sudah terampil dalam sesuatu yang dinamakan sebagai anticipatory behaviour. Dengan ini, ia mulai belajar bagaimana cara  memecahkan masalah atau problem solving. Di usia 8 bulan Bunda juga mulai bisa memberikan finger food yang sesuai agar bayi dapat mencoba untuk mengambil makanan tersebut dan menyuapnya ke dalam mulut mereka. Messy play juga mulai dianjurkan di periode ini.
    • 10-12  bulan
      Pada periode ini bayi mulai mengetahui apa yang ia inginkan dan bergerak di tugas yang lebih sulit. Bayi mulai bereksplorasi di lingkungan sekitarnya, menunjuk objek yang ia lihat atau yang ia inginkan, dan juga sudah mampu menggunakan sinyal tangan untuk memberi tahu Bunda bahwa ia ingin diangkat atau diberdirikan. Di periode ini ia juga sudah mampu untuk bertepuk tangan dan memegang tangan Bunda. Bayi pada usia ini sudah memahami bermacam kata. Bunda dapat meminta anak untuk melakukan tugas-tugas yang melibatkan koordinasi motorik dan pemahamannya terhadap sebab dan akibat, misalnya seperti meremas mainan (kertas, sesuatu yang keras, yang memiliki akibat yang berbeda). Bunda juga dapat menstimulasi anak dengan cara membuat lubang/cekungan di playdough. Hal ini merupakan cara yang cukup baik bagi anak untuk belajar menggunakan jarinya secara mandiri.
    • 12  – 15 bulan
      Di usia 12 bulan, Bunda dapat memberikan aktivitas yang mengharuskan anak untuk mengambil benda dan memasukkannya ke dalam kotak. Permainan menyusun juga merupakan sesuatu yang dapat menantang anak. Stimulasi dapat diberikan dengan mengajak anak menyusun balok berukuran kecil sekitar 2,5 cm. Bunda juga sudah bisa mengajarkan aktivitas permainan memasukkan benda dan mengeluarkannya dari wadah. Lalu bisa dilanjutkan memasukkan benda dari wadah satu ke wadah lainnya. Wadahnya juga bisa terdiri dari bermacam ukuran.
    • 15-18 bulan
      Stimulasi memasukkan benda ke dalam wadah dapat dilanjutkan. Di usia sekitar 18 bulan bunda juga dapat memberikan aktivitas pada anak dengan menggunakan krayon. Meronce juga sudah dapat diajarkan kepada anak. Bunda bisa memulainya dengan menggunakan pasta yang diwarnai atau manik yang ukuran lubangnya besar dan dengan tali yang cukup kaku atau kuat. Bermain busa sabun dan belajar meniupnya juga bisa dilakukan di periode umur ini.
    • 18- 24 bulan
      Di periode usia ini, anak bisa distimulasi dengan permainan memasangkan bentuk dan lubangnya. Bermain puzzle bentuk juga sudah dapat dilakukan di periode ini.

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menstimulasi motorik halus:
    • Berikan tugas dari tugas yang sederhana lalu perlahan meningkat ketika anak sudah mampu menguasainya.
    • Berikan bayi banyak kesempatan untuk belajar mengembangkan ketrampilannya.
    • Dukung bayi dengan menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan usianya dan juga aman baginya.
    • Selalu apresiasi setiap usaha yang dilakukan anak agar ia termotivasi untuk terus berusaha dan berusaha lagi.

    Sekian dulu materi dari saya, semoga bermanfaat

    Tanya Jawab
    1. Messy play itu apa ya? Yuli bandung
      Jawab:  Messy play adalah permainan yang akan merangsang sensor motorik halus dan kasar. Tubuh anak akan aktif ketika bermain dan anak juga akan belajar mengkoordinasikan panca inderanya melalui sentuhan, bau, rasa, penglihatan, dan pendengaran. Nah, mengapa disebut messy play? Karena ketika bermain memang akan berantakan, namun seperti yang dijelaskan di atas, banyak manfaat yang akan diperoleh melalui messy play baik untuk stimulasi ketrampilan motoriknya maupun perkembangan kecerdasan kreativitasnya. Messy play ini anak dapat mengeksplorasi berbagai macam alat dan bahan. Contoh messy play misalnya melukis dengan menggunakan cat yang dapat dibuat sendiri dari campuran tepung terigu, sagu, air, dan pewarna makanan. Anak dapat melukis dengan menggunakan telapak tangan dan kakinya, spon, ataupun bahan-bahan yang dapat diperlakukan sebagai “stempel”. Kemarin juga sudah banyak disharing sama ibu-ibu yang kece di sini mengenai contoh-contoh permainan yang lain . Yang juga penting dalam membuat messy play adalah kesabaran bunda dalam membersihkan mainannya setelah dimainkan, hehe. Ga apa ya, Bun demi kebaikan anak, semangat 💪🏻
    2. Anak saya (9mo) tangan kirinya lebih aktif drpd yg kanan. Menepuk2, memukul2, menggoyang mainan lbh srg pakai tangan kiri. Tepuk tangannya jg msh sebelah tangan yg bergerak (tangan kiri menepuk tangan kanan yg diam). Tp utk makan biasanya sdh terbiasa menggunakan tangan kanan jika diberi finger food, walau kadang tangan kiri ikut2an juga. Apakah itu pertanda potensi kidal? Bagaimana cara mengatasinya spy ga kebablasan smp dewasa nnt? Meirna,depok
      Jawab: Seperti materi yang sudah dishare oleh Mba kiki sebelumnya, di usia 2-4 tahun akan dapat terlihat lebih nyaman atau sering menggunakan tangan tertentu untuk memegang benda. Hal ini dinamakan handedness, yaitu pilihan tangan dominan dan lebih nyaman bagi anak. Karena nanda masih berusia 9mo, Bunda masih terus dapat melatih anak untuk menggunakan tangan kanannya secara perlahan dan tetap memperhatikan kenyamanan anak. Untuk bertepuk dengan kedua tangan karena milestone tersebut berada di usia sekita 10-12 bulan, maka saat ini adalah masa peka anak Bunda untuk berlatih bertepuk tangan dengan mengaktifkan kedua tangannya.
    3. Apakah cukup wajar ketika anak menunjukkan reaksi frustasi ketika tdk bs mengerjakan sesuatu? Reaksi frustasi dg berteriak dan menendang2 kaki.Sbnrnya brp lama anak usia 14 bulan bs konsentrasi dgn permainan nya? Awatif,depok
      Jawab: kalau kita kesulitan dalam mengerjakan sesuatu, terkadang kita juga mengalami yang namanya frustasi ya, Bun? Hehe. Jadi dalam hal ini jika anak merasa tidak mampu mengerjakan sesuatu adalah juga hal yang wajar untuk merasa frustasi. Nah, karena perkembangan otaknya masih terus berkembang maka anak baru mampu melampiaskannya dengan berteriak dan menendang, atau melakukan aktivitas fisik yang bagi kita hal tersebut tidak baik. Dalam memberikan tugas, bunda bisa memulainya dari tantangan yang mudah terlebih dahulu baru pelan-pelan bertahap tingkat kesulitannya, seperti misalnya memasukkan bola ke dalam ember, lalu meningkat ke wadah yang diameternya semakin kecil. Bunda juga bisa memperagakannya terlebih dahulu agar anak melihat bagaimana gerakan yang harus dia lakukan untuk melaksanakan tugasnya. Jangan lupa apresiasi setiap usaha yang dikeluarkan oleh anak dengan sorakan ataupun pelukan. Untuk hal konsentrasi memang hal itu akan berkembang sejalan dengan usianya. Mungkin hal ini akan lebih dijelaskan dalam materi perkembangan kognitif ya, Bunda.
    4. Dalam memberikan apresiasi kepada anak bagaimana srbaiknya ya bunda saya bingung. Waktu itu pernah saya baca artikel, anak yg selalu dipuji "anak pintar" setelah melakukam sesuatu cenderung berpatokan pada hasil. Bukan proses. Sehingga nantinya akan tertanam dalam dirinya bagaimamapun caranya yg penting hasilnya memuaskan. Meskipun prosesnya nanti tidak baik. Saya blum paham. Bagaimana mengapresiasi anak saat melakukan proses bermain?Kalau disemangati selalu ... tapi apa itu cukup? Gina,serang
      Jawab: Saya juga pernah baca artikel yang Bunda maksud nih. Bentuk apresiasi banyak macamnya ya, Bun, bisa dengan pelukan, sorak-sorai, atau pujian. Untuk pujian, Bunda bisa mengapresiasinya mungkin dengan begini “Wah anak bunda hebat ya, pantang menyerah, semua bolanya bisa masuk deh, tos dulu”.  Karena memang terdapat penelitian yang menyebutkan anak-anak di sekolah dasar yang dikomentari atas usaha yang dilakukannya seperti “Kamu telah bekerja keras” dan anak-anak yang dikomentari agar berusaha lebih keras lagi di masa depan, seperti “Kamu mesti belajar lebih giat”, hasilnya bahwa kelompok pertama lebih memiliki motivasi yang lebih baik dibanding kelompok kedua. Intinya apresiasi usaha yang telah anak lakukan, sekecil apapun, agar ia lebih termotivasi dan percaya pada dirinya sendiri.
    5. Apakah pada umur 11 bulan bayi sudah bisa diajarkan berbagai perbendaharaan kata? Bagaimana jika si kecil masih malas bicara? Meta, sby
      Jawab: Maksud saya di sini adalah bahwa bayi mulai memahami banyak kata dan juga perintah-perintah sederhana (yang dapat diberikan dengan demonya juga), jadi bayi paham jika diminta untuk meremas mainan atau melempar bola. Untuk di usia segini umumnya bayi baru bisa mengucap satu atau dua kata secara konsisten namun tidak terlalu jelas. Bunda dapat terus menstimulasinya dengan memperkenalkan benda-benda di sekitarnya, membaca cerita, atau mengobrol dengannya menggunakan kata sederhana secara berulang-ulang. Contohnya saya pernah nih “ngasuh” anak temen seharian yang usianya sekitar 14 bulan, jadi dalam perjalanan dia selalu nunjuk-nunjuk mobil, biasanya saya timpali “Apa itu, Zuhair? Mo-bil”, terus dia jawab “Bil”. “Iya mobilnya banyak ya, ada yang besar tuh.... ada yang kecil juga. Mobilnya banyak ya, oh ada motor juga itu (sambil nunjuk motor)”.  Dengan ini, bayi akan berusaha untuk menirukan suara-suara yang didengarnya.  Selamat berproses ya bunda, semangat selalu.

  2. 0 komentar:

    Posting Komentar