Resume Materi Kuliah WhatsApp Grup Rumah
Main Anak
Sabtu, 20-06-2015
Nama pemateri: Puti Ayu Setiani
Diresume oleh: Dina Nurmaya
Pada umumnya, perkembangan motorik dibagi
menjadi dua, yaitu:
Motorik kasar: aktivitas motorik yang
mencakup ketrampilan otot-otot besar, seperti mengangkat leher, duduk,
merangkak, tengkurap, dsb.
Motorik halus: aktivitas motorik yang
melibatkan gerak otot-otot kecil , seperti menggambil benda menggunakan jari,
menggambar, dan menulis.
Pada bayi yang baru lahir, gerak refleks
merupakan gerak dominan yang ada pada bayi, namun gerak refleks akan
tergantikan dengan gerak motorik kasar seiring berjalannya waktu. Gerak refleks
juga berfungsi sebagai persiapan gerak yang disadarinya. Beberapa contoh gerak
refleks pada bayi baru lahir antara lain:
Kedipan mata : terstimulasi ketika terdapat
cahaya atau sentuhan tangan di dekat kepala. Bayi akan menutup kelopak matanya.
Gerak refleks ini berfungsi untuk melindungi bayi dari stimulasi yang terlalu
kuat. Nah, gerak refleks ini akan permanen sampai dewasa.
Mencari (rooting): bayi akan mencari
arah sumber stimulasi dengan mulut ketika pipinya disentuh. Fungsinya membantu
bayi untuk menemukan puting susu ibu.
Menghisap (sucking): bayi akan melakukan
gerakan menghisap ketika ibu menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi.
Moro: Bayi melakukan gerakan refleks dengan
melengkungkan tubuhnya, mengerakkan kaki dan tangannya ke arah depan, dan
mendongakkan kepalanya ke belakang. Refleks ini akan muncul karena stimulasi
suara yang keras dan tiba-tiba.
Menggenggam (palmar grasp): bayi akan refleks
menggenggam jari ketika jari telunjuk disodorkan padanya. Refleks ini
mempersiapkan bayi untuk menggenggam dengan penuh kesadaran.
Refleks leher (tonic neck): peningkatan
kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi menoleh ke salah
satu sisi. Gerak refleks ini berfungsi mempersiapkan bayi untuk gerakan
menggapai sesuatu.
Ketika bayi menginjak usia 1 bulan, bayi
mulai menggerakkan tangan dan kakinya ke atas. Bunda bisa menstimulasi bayi
dengan menggantung mainan yang mencolok warnanya atau mengeluarkan bunyi. Atau
bunda juga bisa menaruh mainan di sisi kiri dan kanan bayi agar bayi
berkeinginan untuk menggapai mainan tersebut. Bunda juga dapat menstimulasi
bayi dengan bernyayi sambil menggerak-gerakkan tangan dan kaki bayi.
Memasuki usia 2 bulan, tummy
time sangat dianjurkan untuk merangsang gerak motorik kasarnya. Bunda bisa
membaringkan bayi dalam keadaan tengkurap, lalu menstimulusnya dengan mainan
yang berbunyi di sisi kanan, kiri, juga atasnya. Tengkurap juga dapat
menguatkan otot perut dan leher bayi. Akan tetapi, Bunda harus memastikan
posisi kepala bayi agar bisa bernapas. Bunda juga jangan terlalu memaksakan
bila bayi menolak/menangis keras.
Memasuki usia 3 bulan, Bunda bisa
menstimulasi bayi dengan menggerak-gerakkan kakinya seperti gerakan mengayuh
sepeda. Di sekitar usia ini, bayi juga sudah mulai bisa menggenggam mainan
seperti balok.
Rata-rata di usia 4 bulan, bayi sudah mulai
bisa memiringkan badan ke kiri dan kanan. Bunda bisa menstimulasinya dengan
memindahkan mainan secara perlahan ke sisi bayi agar ia memiringkan badannya
dan juga mampu berguling. Posisi tummy time juga membantu bayi untuk melatih
ototnya agar semakin kuat untuk membantunya saat ia belajar duduk. Bayi juga
akan mulai belajar maju sehingga akan menguatkan otot lengannya.
Di usia 5 bulan, umumnya bayi sudah mulai
bisa berguling ke satu arah. Bunda bisa memberikan bantuan/ mengajari bayi
gerakan berguling bila bayi masih belum bisa melakukannya dengan baik.
Rangsangan mainan juga sangat baik agar bayi memiliki keinginan untuk
meraihnya. Bunda juga sudah mulai bisa menstimulasi bayi dengan cermin agar
bayi melihat dirinya di cermin. Di usia ini bayi juga sudah bisa untuk menjejak
di pangkuan Bunda. Bayi akan menaik turunkan badannya dan mengoceh kegirangan.
Gerakan ini akan menambah kelenturan otot tubuh bayi.
Di usia 6 bulan, bayi sudah mulai bisa diposisikan
untuk duduk. Posisi didudukkan melatih bayi agar mampu duduk sendiri. Di usia 7
bulan, bayi umumnya sudah bisa untuk duduk sendiri dan juga belajar merangkak.
Saat memasuki fase ini bayi akan bereksplorasi. Bunda harus memastikan bahwa
lingkungan ekplorasi bayi aman dari bahaya. Di usia 8 bulan bayi akan berusaha
berpegangan dan mengangkat tubuhnya untuk berdiri. Akan tetapi, umumnya bayi
belum bisa untuk duduk kembali tanpa bantuan.
Memasuki usia 9 bulan, bayi akan belajar
berjalan dengan titah. Bayi sudah mampu untuk menapakkan serta melangkahkan
kedua kakinya jika dipegang kedua tangannya. Di usia 11 bulan, bayi akan dapat
berdiri sendiri dalam waktu kurang lebih 2 detik. Bayi sudah mampu mengontrol
dirinya dan keseimbangannya semakin berkembang dengan baik. Memasuki usia 12
bulan, sebagian anak sudah siap untuk berjalan sendiri meskipun masih limbung.
Akan tetapi, bila belum bisa berjalan di usia ini, jangan khawatir, karena
rentang anak bisa berjalan sendiri dari usia 9-18 bulan.
Di usia 12 bulan, anak sudah mulai mampu
untuk menyusun bangunan dari dua buah kubus. Mampu menaiki tangga dengan
bantuan di usia 16 bulan, melompat di tempat di usia 23 bulan 2 minggu, dan
berjalan berjinjit di usia 25 bulan.
Sebagai catatan, patokan umur di atas didapat
berdasarkan rata-rata karena kecepatan tumbuh kembang bayi berbeda antara satu
dan yg lain.
Saya juga ingin berbagi tulisan untuk lebih
menjelaskan pertanyaan yg waktu itu ditanyakan mba sarah dan mba mierna di
sini: http://putiayusetiani.blogspot.com/2015/06/perkembangan-otak-anak-dan-tentang.html?m=1
Semoga bermanfaat
Tanya Jawab
- Usia anak untuk berjalan rentang 12-18
bulan. Jika anak ternyata diusia rentang sekian belum menunjukkan ciri2 tsb dan
masih perlu bantu dititah, pun masih belum tegak benar cara berdirinya. Kaki
juga masih dijinjit. Adakah indikasi penyakit tertentu. Dan stimulasi apa yg
tepat untuk mengatasi hal itu. Makasih. Iis,
semarang. assalamualaikum..bunda..mw btya,anak sya 8m bru bsa duduk sndri, 9m
sdg bljr merangkak dan brdiri tp blm tegak klo mw brdiri. Klo dr yy dituturkN,
msh lambat y? Wkt mudik d kmpung dblgn sm bulek2 wah ini 9m hrsny dh bsa brdiri
ini..rambatan. Bgaman mnyikapinya bun? Dn stimulasi apa yg perlu dberikan? Sy
msh brusha srg mmposisikN dy brdiri tp msh blm lurus kakinya. JzkJawab:
karena pertanyaan bunda Puji dan bunda Iis mirip, maka saya akan coba jawab bersamaan ya. Dalam dunia tumbuh kembang ada yang dinamakan masa peka. Contohnya ketika bayi sudah bisa berdiri sendiri, maka bayi tersebut sedang memasuki masa pekanya untuk berjalan. Perkembangan motorik ini bergantung pada anatomi dari tubuh yang digunakan (termasuk kekuatan otot-otot bayi), lingkungan sekitar, dan usaha dari bayi.
Rentang kemampuan bayi mampu merangkak itu sekitar 5-11bln, dan berdiri sendiri itu di sekitar usia 9-16 bulan, jd kalo umur 9 bulan sedang belajar merangkak dan berdiri sendiri tidak apa2 bunda. Kalo untuk belajar berdiri, bunda bisa menstimulus bayi misal dengan menaruh mainannya di atas meja agar bayi berusaha meraihnya. Nah, kalo sudah mampu berdiri, bunda bisa mengajarkan bayi untuk coba melangkah, misal dengan meletakkan bayi di tengah ruang, lalu bunda bergeser sedikit agar bayi berupaya melangkah 1-2 langkah. Jika bayi berhasil, bunda bisa bersorak sebagai bentuk apresiasi dari usaha bayi. Begitu bunda dari saya, semoga membantu. - Kata larangan seperti apakah yg efektif
di dengar dan dimengerti buat anak laki2 (14 bln) yg senang masuk kamar mandi
untuk main air. Kadang si anak tau itu tidak boleh, tetapi malah dilakukan
bahkan 'meledek' orang disekitarnya. Dina, tangerangJawab:
Kalo melihat dari umurnya sepertinya memang usia tersebut bayi sedang bereksplorasi. Anak memang masih belum mengerti mengenai rule, benar-salah, bahaya atau tidak. Ini justru saat yang tepat bagi Bunda untuk memberikan pengajaran tersebut. Ketika melarang sesuatu kita sebaiknya membiasakan untuk menjelaskan mengapa sesuatu itu dilarang. Nah, kalo dalam positif parenting, dalam pengajaran seperti ini, hal yang pertama kali harus disiapkan adalah bunda dan anak harus terkoneksi dan berada dalam keadaan "tenang". Karena kalo kita melarang dengan menggunakan "emosi", hal tersebut akan menyulut otak reptil anak sehingga anak akan bereaksi "menyerang" sesuai fitrah otak reptil. Jadi, misal kalo anak tau2 masuk kamar mandi dan main air, bunda coba datangi anak, sejajarkan tubuh bunda dengan anak dan tatap matanya, katakan misal "adek, ini bukan saatnya mandi, kalo adek main air nanti bajunya basah malah masuk angin". Lalu bunda bisa mengangkat anak ke luar. Kalo anak menangis tidak apa, katakan saja nanti bisa main air saat mandi. Nah, ketika berjanji, bunda juga harus menepatinya, jadi misal saat mandi, bunda memberikan anak waktu 5 menit untuk dia bermain-main.
Positif parenting ini memang butuh usaha keras dan kesabaran yang ekstra, dan saya yakin tidak mudah. Tapi, tidak mengapa Bunda, karena seperti yang dibilang, membangun "otak lantai atas (sprti yg saya telah jelaskan di artikel)" butuh waktu yang lama. In Shaa Allah kesabaran dan usaha ini akan berbuah manis pada akhirnya. Semoga membantu. - Bunda2, mau tny dong. Anakku usia 14 bulan, sejak usia 12 bulan punya kbiasaan
unik nih. Terkadang anak sy klu megang sesuatu (bs apa aja, kunci, baju, uang,
botol), akan dia pegang trus dan dibawa kemana2, klu diminta gk dikasih, klu
diambil dia nangis. Kjadian hr ini: waktu nya mandi sore, sy lepas
bajunya (warna merah), kayaknya dia blm mau mandi, jd baju nya kayak pgn dipake
lagi. Sy bawa anak sy ke kmr mandi dan baju nya tetep di pegang. Bajunya basah
kena air dan dia rendem, ampe mau slsai mandi, baju itu gk mau dilepas. Gimana
cobaaa? Masak kluar kamar mandi bawa2 baju basah ke kamar, akhirnya sy ambil
dan dia nangis, gk mau berenti. Sy bongkar lemari, ktemu baju merah yg lain,
sy ksh baru diem. Itu anak sy knp ya? Normal gk ya? Sy kira dia mau pake baju merah lagi, mau sy
pakein baju merah yg sy ksh, dia juga nangis. Sy jd bingung, sbnrnya apa yg
anak sy pikirkan sampe segitunya mempertahankan baju merah nya... Nah, abis gtu, klu ada suatu moment, anak sy
bs aja lupa sm barang yg dia pegang, biasanya klu dia menemukan sesuatu yg lebh
menarik. Klu dia lagi rewel, kesel atau badmood,
apapun yg dia pegang klu diambil malah jd ngamuk... dari bunda awatif al makiyahJawab:
Seperti yang sudah saya utarakan, usia 14 bulan itu sedang masa2nya eksplorasi, Bunda, jadi memang semua barang yang mereka anggap menarik akan mereka kejar. Dan di usia ini anak memang belum mampu mengutarakan apa yg dirasakannya, makannya ketika ia lapar, haus, capek, butuh perhatian mereka kadang tantrum atau melakukan hal yg kita pikir tidak baik untuk dilakukan (misal menggigit, dsb). Bunda cb analisa kira2 sebelumnya faktor apa yg menyebabkan anak seperti itu. Kuncinya menghadapi hal seperti ini adalah sabar dan pahami bahwa memang mereka masih mengembangkan "otak lantai atasnya" yg terkait dgn problem solving, moral, empati, dsb. Nah, jika bunda ingin mengajari anak mengenai hal ini kuncinya tenang dan terkoneksi dengan anak. Segitu dulu Bunda yg bs saya sampaikan. - Bun mau tanya anak saya azkal (11 m) kok
belum tumbuh giginya ya,dulu kakaknya 8m sudah tumbuh giginya,perlu
diperiksakan lebih lanjut tidak ya bun? Bunda zulmi, pekalonganJawab:
Bunda mohon maaf, mengenai hal tersebut saya belum berpengetahuan tentangnya. Namun, untuk stimulasi agar gigi susu anak cepat muncul bunda bs memberikan mainan seperti teether atau makanan yg agak keras (wortel kukus misalnya) untuk merangsang anak menggigit sehingga mempercepat keluarnya gigi susunya. Semoga membantu ya, Bunda.
0 komentar:
Posting Komentar