Rss Feed
  1. Kuliah WhatsApp Grup Rumah Main Anak

    Hari, tanggal : Jum'at 10  Juli 2015
    Judul Materi : Perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun

    Nama pemateri : Judhita elfaj
    Di resume oleh : Ratna

    Assalamu'alaykum warrohmatullahi wabarokatuh, Bunda hebat. Semoga pagi sepertiga terakhir Ramadhan ini kita semua senantiasa istiqomah dan diliputi banyak keberkahan dariNya.
    Hari ini sy insya Allah sy hendak berbagi tentang perkembangan bahasa pada anak usia 4-6 tahun. Tahap ini merupakan masa yang menarik bagi Bunda dan si kecil, karena si kecil sekarang sudah memiliki lebih banyak kosa kata untuk mengungkapkan pikirannya dan keinginannya. Dengan demikian Bunda akan mengerti si kecil lebih baik lagi. Selain itu Bunda dapat tersenyum saat menangkap sekilas dari kepolosan anak-anak melihat dunia saat melontarkan pertanyaan.
    Karakteristik perkembang bahasa si kecil
    • Berbicara tentang benda, kejadian, dan seseorang yang tak ada di sekitarnya : “Fatih punya mobil-mobilan”.
    • Berbicara tentang apa yang dilakukan orang lain: "Bunda sedang memasak di dapur"
    • Menambah informasi mengenai apa yang baru dikatakan: “Iya, lalu ia rebut lagi mainanku”.
    • Menjawab pertanyaan sederhana dengan tepat.
    • Semakin banyak mengajukan pertanyaan, terutama tentang lokasi dan identitas benda atau orang.
    • Menggunakan bentuk percakapan yang semakin banyak yang membuat percakapan terus berlanjut: “Lalu apa yang ia lakukan? “Bagaimana dia bisa bersembunyi?”
    • Menarik perhatian orang terhadap dirinya, benda, atau kejadian di sekitarnya: “Lihat helikopterku datang”.
    • Menyuruh orang lain melakukan sesuatu terlebih dahulu: “Ayo melompat ke dalam air. Kamu dulu.”
    • Bisa melakukan interaksi social yang menjadi kebiasaan: “Hai,” “Tolong”.
    • Berkomentar terhadap benda dan kejadian yang sedang berlangsung: “Ada kambing tuh!”
    • Kosakatanya meningkat, anak sudah mampu menggunakan 300 sampai 1000 kata.
    • Mengucapkan sajak sederhana dan menyanyikan lagu.  
    • Mengucapkan perkataan yang jelas hampir setiap waktu.
    • Mengucapkan frasa kata benda yang dikembangkan: “Kambing besar berwarna coklat.”
    • Mengucapkan kata kerja dengan kata “sedang”, menggunakan pengulangan kata untuk bentuk jamak.
    • Mengungkapkan kalimat negatif dengan menyelipkan kata “bukan” atau “tidak” sebelum kata benda atau kata kerja sederhana: “Bukan bajuku.”
    • Menjawab pertanyaan mengenai benda atau kejadian yang dikenal anak: “Apa yang sedang kamu lakukan?”  “Apa ini” dan “Di mana?”


    Beberapa metode untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak, antara lain
    1. Bercerita
      Manfaat kegiatan bercerita pada anak adalah memberikan pengalaman untuk belajar dan berlatih mendengarkan, menanamkan nilai-nilai, memberi informasi, dan mengasah dimensi perasaan anak. Teknik bercerita yang dapat digunakan, misalnya :
      - Membaca langsung dari buku cerita
      - Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku
      - Menceritakan dongeng
      - Bercerita dengan papan flannel
      - Bercerita dengan menggunakan media boneka
      - Dramatisasi suatu cerita
      - Bercerita sambil memainkan jari-jari

    2. Sering diajak bicara
      Pada masa sekarang ini, si kecil sudah terbiasa dengan konsep perbincangan. Ia sudah paham bahwa ada saat di mana ia berbicara, kemudian orang lain berbicara, dan berganti ia lagi yang berbicara, dan seterusnya. Kemampuan ini didapatnya dari pengalamannya selama menggunakan bahasa yang sekaligus meningkatkan keterampilan berbicaranya. Beberapa manfaat dari kegiatan ini antara lain :
      - Mengmbangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapat kepada siapapun.
      - memberi kesempatan pada anak untuk berekspresi secara lisan
      - Memperbaiki lafal dan ucapan anak
      - Mengembangkan intelegensi anak
      - Menambah perbendaharaan kosa kata
      - Melatih daya tangkap
      - Melatih daya fikir dan fantasi anak
      - Menambah pengetahuan dan pengalaman anak
      - Memberikan kesenangan pada anak

    3. Tanya jawab
      Cara ini akan merangsang anak berfikir dan meletupkan rasa ingin tahunya. Sy sendiri senang sekali melihat sulung saya (4 thn) sering kali terpacu rasa penasarannya setelah tanya jawab. Dia akan mengambil beberapa bukunya yang berkaitan dengan tanya jawab kami. Misal, kami sedang diskusi tentang ikan. Tak lama dia mengambil ensiklopedianya dan membuka halaman tentang kehidupan laut. Kemudian dia menunjukkan saya tentang ikan yang kami bicarakan. Seru ya ;)

    4. Bermain peran
      Kegiatan ini dapat membantu anak menemukan makna dari lingkungannya dan memecahkan masalah dari beberapa situasi.

    5. Siapkan buku harian anak
      Ini mah pengalaman pribadi ya bun. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa (mengungkapkan pemikiran dan perasaan) juga kemampuan menulis si kecil. Kebetulan sulung sy itu super talk active. Karena keterbatasan saya yang suka riweuh mengurus urusan domestik yang lain, saya suka meminta Hania menuliskan dulu apa yang ingin dia sampaikan. Lucu sekali membaca buku diary balita. Saya melihat ada progres yang baik di tulisannya dari hari ke hari. Isi buku diary antara lain :
      "Kakak uni suka makan nasi. Wafa suka makan nasi."
      "Ah aku suka masakan kamu"
      "Hari ini aku puasa penuh. 3 juli."
      "Ramadan riang. Allah semakin sayang Hania."
      "Hari ini aku sariawan. Umi kasih madu."
      "Hania sariawan. Makan pelan pelan"
      Hehehe
    Sangat menarik sekali ya menemani perkembangan si kecil ini. Semoga bunda senantiasa memberikan contoh yang baik dalam penggunaan bahasa, karena si kecil mudah sekali meniru kata, ekspresi, dan tingkah laku kita dalam berkomunikasi dengan lingkungan. Semoga bermanfaat ya Bun.
    Salam hangat,
    Juditha

    Tanya Jawab
    1. Aslm.mau tanya... Dari penjelasan mba judith,sulungnya sdh bisa menulis diari diusia 4y(mdh2n saya gasalah baca tulisannya.hehe).bgmn c ara n tahapan pengenalan huruf hingga bisa merangkai kata mjd bacaan n tulisan? Puji,tangerang
      Bunda Puji yg baik, Setiap anak memang unik ya. Memiliki kelebihan dan kelemahannya masing2. Sjk awal sy berusaha mengkondisikan anak sy untuk tumbuh dengan alami. Sy memang mengkondisikan si anak mencintai kegiatan membaca, tp bukan utk memiliki kemampuan membaca. Jd dia terbiasa berinteraksi dg buku2 dan less-gadget. Alhamdulillah Allah mudahkan si kecil membaca dengan sendirinya stlh dia banyak bertanya n sgt suka berinteraksi dengan buku. Sy menstimulasi dia sjk 2-3 tahun sesuai tahapan usia pd umumnya, spt kegiatan prewritting dan pre-reading pada umumnya. Bercerita (one day one story), menyimak kisah surah Al Qur'an yg sdg dihafal, mengenalkan warna dan bentuk, mencetak, menggunting, melukis, meronce, lacing, dll. Secara rutin dan kontinu. Usia 3 thn, Hania mulai belajar hijaiyah n membaca iqra. Usia 3 thn 5 bln mulai membaca Al Qur'an dan khatam dlm rentang wkt 7 bln. Dengan izin Allah, sy merasa setelah si kecil bisa membaca Al Qur'an, maka ia lebih mudah mempelajari ilmu2 yg lain (membaca, berhitung, memahami cerita, dsb). Masyaa Allah, spt membuka kemudahan bagi ilmu setelahnya. Wallahu a'lam (jd kyk kultum ramadhan ya :D)
    2. Bun,kenapa perkembangan bahasa anak laki2 n perempuan berbeda?kl anak perempuan saya 5 thn diajak membaca majalah senang sekali,malah sulit distop. Tapi kalau anak cowok saya 6thn asyiknya malah main game gadget. Bagaimana merangsang anak cowok agar memiliki minat membaca n berkomunikasi?  -Irma jakarta
      Bunda Irma yang baik, Secara teori perkembangan bahasa anak perempuan dan laki-laki berbeda terkait dengan perkembangan otak dan kematangan biologisnya. (Mungkin miss.Kiki bisa bantu menjelaskan lebih detailnya yaa) Bukan melarang sama sekali, tp memang sebisa mungkin membatasi wkt berinterakti dg gadget agar anak lebih banyak belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif dan dua arah. Sekalipun punya sesi dg gadget, maka hal itu menjadi bagian dr pembelajaran yg mau kita sampaikan pd anak. Tp sekali lagi, setiap anak kan istimewa ya Bun. Hindari membandingkan dg orglain di hadapannya. Jgn lupa apresiasi setiap usahanya dlm belajar berinteraksi dg lingkungannya agar si kecil tambah semangat. :)
    3. Assalamua'laikum Mb mau tanya anak saya usia 5thn, dan sebagai anak laki2 itu dia super bawel, semua di tanyain cmn kadang klo saya lg repot pusing juga.. Soalnya kadang pertanyaannya ga begitu penting.. Dan dia sdh tau jawabannya padahal.  Kadang pertanyaan yg sdh2 dia tanya kembali, jd saya jawabnya kmrn bunda kan sdh jawab hayo apa jawabannya dan dia tau, nah itu emang dia pelupa, sengaja atau ngetes bundanya heheee... Trus sikap saya begitu salah ga ya.. Khawatir malah memangkas kemampuan bahasanya.. Trus dia cerewet gitu smpe dewasa ga ya.. Kadang suka khawatir msih sih cwo bnyk bicara kan temanny juga khawatir bosan nanti.. Soalny saya paling ga suka ada cwo terlalu banyak bicara, apalagi bukan hal penting yg di bicarakan -Aila bandung
      Bunda Aila yang baik, Masyaa Allah, tanda anak yg cerdas tuh. Hehe, memang saat ini si kecil sedang suka bertanya utk mengumpulkan informasi atas sesuatu yg ia ingin ketahui. Bisa jd   informasi baru, tp jg utk menguatkan informasi yg pernah ia terima sblmnya sehingga ia suka mengulang pertanyaan yg sama. Bila ia sdg mengulang2 pertanyaan, bunda bisa balik bertanya, "Menurut kamu bagaimana?" Yang jelas, jangan matikan inisiatifnya bertanya dan  mengumpulkan informasi. Apresiasi setiap pernyataan dan pertanyaannya. Kalau kata guru saya, salah satu terapi orang yg byk omong adalah dg mengisinya dg banyak ilmu. Agar yg byk ia keluarkan itu jd bermanfaat. Oh iya.. Biasakan menjawab atau memberi penjelasan ilmu dengan tatapan yg utuh kepadanya. Sebagaimana malaikat jibril memberi pelajaran pd Rasulullah tentang iman-islam-ihsan dengan duduk berhadapan lutut bertemu lutut (kyk kultum lg gpp ya :D) Si kecil tidak hanya sedang belajar dr apa yg kita sampaikan, tapi juga sedang mempelajari bagaimana sikap kita dlm menyampaikan sesuatu. Semoga bisa dipahami :)

  2. 0 komentar:

    Posting Komentar