Rss Feed
  1. Perkembangan Seni Anak Usia 0-2 Tahun

    Jumat, 18 September 2015

    Resume Kuliah Whatsapp Grup Rumah Main Anak
    Hari, tanggal : Senin, 31 Agustus 2015

    Pemateri : Puti Ayu Setiani, S.Psi
    Diresume oleh : Eni

    Seni merupakan salah satu dari sub domain perkembangan kognitif. Ekspresi artistik adalah suatu komponen penting dalam perkembangan kepribadian dan pengalaman anak. Melalui seni, anak-anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan fantasi serta kreativitas dengan berbagai cara dan juga mereka akan belajar bagaimana cara mengekspresikan diri, minat, kemampuan, serta ketrampilan mereka.

    Anak-anak dapat mengekspresikan perasaannya melalui musik, teater, gambar, gerakan, dan semua hal tersebut merupakan bagian dari perkembangan kognitif.

    Di usia 2 tahun pertama, berikut beberapa hal yang dilakukan anak pada perkembangan seninya yang terbagi dalam 3 standar dari perkembangan seni itu sendiri.

    Standar 1: Anak mulai dapat membedakan antara suara satu dengan suara lain
    Di usia 0-6 bulan
    1. Anak mulai menengok ke arah suara yang familiar baginya (ibu, ayah, dsb).
    Stimulus yang dapat dilakukan: panggil bayi anda dan ikuti responnya.
    2. Anak mulai menengok ketika mendengar suara yang familiar.
    Stimulus: gunakan mainan atau objek yang mengeluarkan suara dan ikuti respon anak.

    Usia 6-18 bulan
    1. Anak merespon suara yang berbeda (suara orang yang familiar, musik, lagu yang tidak asing), menggoyang badannya dan berpura-pura menari.
    Stimulus: biarkan anak mengenal banyak suara dan dorong mereka untuk menari atau orangtua dapat menari bersama mereka.

    Usia 18-24 bulan
    1. Anak mulai mengenal musik atau acara TV .
    Stimulus: dorong anak untuk mengetahui lebih jauh namun tetap batasi waktu anak menghabiskan waktu di depan acara favorit mereka.
    2. Anak mulai secara konsisten senang ‘membuka’ atau memencet mainan yang mengeluarkan bunyi yang mereka senangi.
    Stimulus: orangtua bisa menyediakan buku yang menimbulkan suara di tempat anak-anak biasa bermain.

    Standar 2: Anak mulai memperlihatkan minat untuk berpartisipasi dalam aktivitas musikal
    Usia 0-6 bulan
    1. Anak bereksperimen dengan mainan musik.
    Stimulus: biarkan anak memegang mainan yang mengeluarkan bunyi dan dorong anak supaya mainan tersebut menimbulkan suara.
    2. Anak merespon suara yang familiar dengan gerakan atau ekspresi wajah
    Stimulus: dorong mereka untuk mendengar suara-suara yang familiar, misalnya dengan mengajak ngobrol, mendengarkan musik, dsb.

    Usia 6-18 bulan
    1. Anak mengimitasi sebuah suara dari sebuah instrumen, suara binatang, suara mainan atau lagu favoritnya.
    Stimulus: dorong mereka untuk meniru dan mengidentifikasi suara tersebut.

    Usia 18-24 bulan
    1. Anak mulai menggerakkan badan mereka mengikuti ritme musik (mulai mencoba untuk menari)
    Stimulus: dorong mereka untuk melakukan aktivitas menari atau menari bersama.
    2. Anak mulai menyanyi sebuah lagu yang familiar dan favorit bagi mereka
    Stimulus: ajak anak bernyanyi bersama

    Standar 3: Anak mulai memperlihatkan minat untuk berpartisipasi di beberapa tipe kreativitas visual
    Usia 0-6 bulan
    1. Anak mengangkat kepala mereka secara spontan untuk mengikuti beberapa gambar atau foto (mereka berfokus pada bagian mata di foto, gambar, dan juga ketika bercermin)
    Stimulus: biarkan mereka melihat wajah mereka di cermin; perlihatkan beberapa gambar yang memiliki warna yang kuat; selalu sediakan gambar baru karena anak senang dengan stimulasi visual yang baru.

    Usia 6-18 bulan
    1. Anak mulai memegang sesuatu seperti pensil, krayon, dsb dan mencoba untuk mencorat-coret di permukaan apa saja (di dinding, meja, lantai, dsb).
    Stimulus: berikan beberapa material seni yang aman bagi mereka (pensil, cat, krayon)

    Usia 18-24 bulan
    1. Anak akan senang menggambar bebas beberapa tipe garis yang berbeda.
    Stimulus: berikan material yang dapat dipakai anak untuk membuat garis; bisa juga berikan anak kesempatan untuk menggambar di pasir atau tanah.

    Sekian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf karena keterbatasan waktu, hanya segini yang bisa saya berikan. Semoga bermanfaat.

    Sumber: www.unicef.org


    Tanya Jawab
    1. Anak saya (11m3w) jika dikasih spidol/pensil dan kertas lalu saya contohkan menggambar blm tertarik utk corat-coret. Walaupun sdh saya arahkan tangannya dia blm mau melakukannya sndiri. Spidol/pensilnya malah masuk mulut
      Sdgkan spupunya (10m) sdh bisa corat-coret di kertas. Apakah hal itu memang perlu sering dicontohkan atau nanti akan muncul keinginan sendiri ya? Mengingat saya memang selama ini ga pernah gambar2 atau menulis di dpn anak saya, sdgkan kakak ipar saya memang hobi gambar (bakat seninya kuat). Apakah kemampuan corat-coret mempengaruhi kemampuan menulis nantinya atau itu lbh berkaitan pd bakat menggambar saja? Trima kasih, (Meirna, Depok)
      Jawab:
      Untuk usia sebelum 18 bulan memang masih harus hati-hati ya Bun karena anak-anak masih suka masukin apa-apa ke mulut, hihi. Ga papa Bun, perkembangan kemampuan anak itu unik. Bunda bisa sering memaparkan anak pada kegiatan-kegiatan tersebut. Di usia tersebut memang anak masih baru mencoba mencorat-coret sekaligus menggembangkan kemampuannya dalam menggenggam. Kalo anak bunda masih terlihat belum tertarik mencorat-coret dengan pensil, bunda bisa mengajaknya melakukan finger painting yang juga akan mengasah perkembangan seninya sekaligus mengasah kemampuan motorik halusnya.
      Untuk kemampuan menulis, corat-coret merupakan salah satu awalan dari kemampuan menulis (termasuk ke dalam kategori prephonemic stage). Untuk kemampuan menulis sendiri sangat dipengaruhi oleh kematangan motorik halus serta koordinasi antara mata dan tangan. Kemampuan menulis dapat ‘disiapkan’ dari 0-1 tahun, yaitu ketika anak melakukan tummy time karena saat tersebut mempersiapkan tangan dan lengan anak untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya.
      Untuk mempersiapkan kemampuan menulis anak, di usia sekitar 1-2 tahun bunda dapat melakukan beberapa aktivitas yang mengasah kemampuan motorik halusnya, seperti melukis dengan tangan, mencorat-coret, membalik-balik halaman buku, memutar knob atau gagang pintu, memegang bola dan menggelindingkannya, dan mencorat-coret dengan media apa saja. Begitu bunda, semoga menjawab.
    2. Saya sudah menstimulus untuk standar yg ke 3, memberikan alat tulis. Yg terjadi anak malah lbh suka mengamati alat tulisnya. Perlukah kita mencontohkannya? Dan ketika mencontohkan baiknya gambar yg benar2 gambar atau corat coret juga? (Adinda, 15m, Pinrang Sulsel)
      Jawab:
      Iya bunda, alat tulis mungkin merupakan hal yang baru bagi nanda. Bunda dapat memaparkannya dengan berbagai macam material. Bunda bisa mulai mengenalkan dan juga mendemonstrasikan. Untuk usia di bawah 3 tahun pada umumnya anak memang baru mengembangkan kemampuan corat-coret nya. Tapi, corat-coretannya ini juga akan berkembang secara bertahap bunda, mulai dari random scrabbling, corat-coret membuat garis dari kiri ke kanan atau sebaliknya, membuat lingkaran-lingkaran, dan baru setelah itu anak akan memasuki masa menggambar (gambar yang memiliki cerita). Semoga menjawab.
    3. Hamzah, 15m, mulai dr 11 bulan, takut sekali bahkan sampai menjerit kalau mendengar musik2 atau suara, seperti suara robot2an, suara mainan yg berbentuk hewan. Padahal sebelumnya kalau mendengarkan, dia biasa saja . Bagaimana mengatasinya? (Dewi, Cikarang)
      Jawab:
      Apakah hamzah pernah mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan dengan suara-suara tersebut, Bun? Kalo musik-musik seperti irama yang menenangkan apakah hamzah juga takut? Untuk mengatasinya mungkin salah satu caranya bunda bisa memperlihatkan mainan tersebut tanpa suara terlebih dahulu. Setelah itu Bunda memberi tahu, misal untuk mainan hewan, kalo hewan tersebut memiliki suara yang khas. Bunda dapat menirukannya terlebih dahulu. Buat anak senang dan terbiasa mendengar suara hewan yang ditirukan, setelah itu baru pelan-pelan bunda bisa mengenalkan suara tiruan yang didengar melaui mainannya. Semoga menjawab ya, Bun.

  2. 1 komentar:

    1. Fina Julfiana mengatakan...

      Bagaimana untuk ikut sharing-sharing bermanfaat ini yaa?

    Posting Komentar