Rss Feed
  1. Kuliah WhatsApp Grup Rumah Main Anak
    Hari, tanggal : Selasa, 30 Juni 2015

    Nama pemateri : Puti Ayu Setiani, S.Psi
    Di resume oleh : Fenny Agria Meidian, S.Km

    Hari ini saya akan berbagi mengenai perkembangan kognitif bayi. Tulisan ini merupakan rangkaian dari berbagai sumber yang saya dapat. Selamat membaca.
    Kognisi mengacu pada proses dan produk di dalam pikiran yang mengarahkan hingga akhirnya “mengetahui”. Hal ini mencakup semua aktivitas mental seperti menyadari, mengingat, menyimbolkan, mengkategorikan, membuat rencana, menalar, memecahkan masalah, menciptakan, dan mengimajinasi. Menurut Piaget, dua tahun pertama kehidupan berada pada tahap sensorimotor, dimana bayi “berpikir” melalui mata, telinga, tangan, dan semua alat sensorimotornya. 

    Berikut merupakan periode perkembangan kognitif bayi 0-2 tahun

    Lahir- 3 bulan
    Tiga tahun pertama dari kehidupan bayi adalah saat dimana mereka ingin tahu. Capaian perkembangan utama pada periode ini berpusat pada eksplorasi dasar-dasar indera dan pembelajaran mengenai tubuh dan lingkungan. Pada periode ini bayi mulai bisa:
    • Melihat suatu benda lebih jelas dengan jarak sekitar 13 inci
    • Fokus kepada objek yang bergerak, termasuk wajah dari pengasuh utama
    • Merasakan perbedaan nada dan volume
    • Melihat semua warna dalam spketrum visual
    • Merespon lingkungannya dengan ekspresi wajah
    • Mulai memahami bahwa tubuhnya bisa digerakkan

    3-6 bulan
    Di awal masa balita, kemampuan persepsi bayi masih berkembang. Dari umur 3 – 6 bulan, indera penglihatan bayi berkembang dengan kuat. Pada tahap ini, umumnya bayi mulai mampu:
    • Mengenali wajah yang familiar
    • Merespon ekspresi wajah kepada orang lain
    • Mengenali dan bereaksi terhadap suara yang familiar dengannya
    • Mulai menirukan ekspresi wajah

    6-9 bulan
    Pada periode ini, peneliti menemukan bahwa umumnya bayi mulai dapat:
    • Memahami perbedaan benda hidup dan mati
    • Menatap lebih lama pada hal-hal “yang mereka anggap tidak mungkin”, seperti benda yang tergantung di udara
    • Mulai mengenali sesuatu melalui sentuhan panas, dingin, keras, atau lembut.
    • Menunjukkan keteguhan dengan berusaha meraih benda yang diinginkannya

    9-12 bulan
    Pada periode ini, bayi sudah mampu untuk:
    • Mencari benda yang disembunyikan yang ditutupi oleh selimut, pakaian, atau ketika tangan menyembunyikan benda tersebut di dalam pakaian
    • Pemahaman terhadao object permanen, yaitu kesadaran bahwa benda tetap berada di tempatnya meskipun benda tersebut sudah tidak terlihat.
    • Menirukan gerakan dan beberapa perilaku dasar, seperti bertepuk tangan, melambaikan tangan saat diminta, dsb.
    • Merespon dengan gerakan tubuh dan suara, mulai mengerti kata “ya” atau “tidak”.
    • Mampu memanipulasi suatu objek seperti membalikkannya, meletakkan objek yang satu ke objek yang lain, dsb.
    • Mengerti bahwa misalnya kucing dalam bukunya, mainan kucing, dan hewan peliharaan kucing adalah kucing meski sangat berbeda.
    • Belajar sebab-akibat, misalnya memukul benda akan menimbulkan bunyi.
    • Mulai mengembangkan kemampuan problem solving.

    12- 18 bulan
    • Memahami dan mampu merespon kata.
    • Mampu mengidentifikasi objek yang terlihat sama.
    • Belajar melalui eksplorasi.
    • Mampu meniru secara rasional, memahami maksud yang dilakukan modelnya. Maksunya gini misalkan pada suatu waktu seorang anak melihat ibunya hendak menuang kismis ke dalam sebuah mangkok, namun malah tercecer di meja. Di kemudian hari seorang anak berusia 18 bulan memanjat dan mengambil kismis lalu mulai menuangkannya ke dalam mangkok. Hal ini mengindikasikan bahwa anak sudah mampu menyimpulkan maksud yang dilakukan ibunya dan menggunakannya untuk mengarahkan perilaku yang ditirunya.

    18 bulan – 2 tahun
    Pada periode ini anak mulai:
    • Meniru suara, mengenali benda berdasarkan namanya, dan memahami serta mengikuti dua-tiga langkah petunjuk.
    • Ketika menginginkan sesuatu, mereka sudah paham bahwa hal tersebut tidak hanya ditunjukkan secara verbal saja, namun mereka dapat membuat permintaan melalui gerakan tubuh, menunjuk, dan juga kata. Saat-saat ini biasanya dapat membuat frustasi baik bagi anak maupun orangtuanya.
    • Anak-anak memperlihatkan keinginan untuk mandiri dan mengembangkan kemampuan bantu dirinya.
    • Konsentrasinya meningkat. Mereka dapat mendengar suatu penjelasan mengenai suatu objek yang menariknya atau mendengarkan cerita pendek.
    • Mulai memahami “aku” dan “kamu”.
    • Mengimitasi perilaku melalui permaianan pura-pura.

    Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam membantu anak mengembangkan kemampuan kognitifnya :
    • Bantu bayi mempertahankan ketenangan, kesadaran perhatiannya dengan memposisikan mereka pada posisi yang nyaman, berbicara dengan tenang, dan melihat sesuatu bersama.
    • Bantu anak untuk tetap fokus dan perhatian dengan meminimalkan gangguan dan interupsi.
    • Ekspresikan minat dalam kegiatan mereka dan coba untuk memperlihatkan bahwa bunda percaya mereka mampu mencapainya.
    • Pancing rasa ingin tahunya dengan memberikan sesuatu melalui cara atau permainan baru.
    • Pancing rasa ingin tahunya dengan memperhatikan dan menanyakan hal-hal-baru, misalnya “Ayo kita lihat apa itu ya?”
    • Dukung motivasinya dengan memberikan permainan yang cukup menantang sehingga menarik minatnya namun tidak cukup sulit untuk dilakukan. Jangan lupa ekspresikan minat dan dorongan
    • Bunda juga terhadap permainan dalam permainan tersebut.
    • Dukung motivasinya dengan memperlihatkan kesenangan seperti seorang anak yang berhasil melakukan sesuatu.
    • Dukung pembelajaran melalui sensorimotornya dengan memberikan berbagai permainan model sensori yang dapat berasal dari air, pasir, tepung, bau, dsb.
    • Bantu anak mengembangkan memorinya dengan menjaga rutinitas dan pengaturan ruang.
    • Bicara pada anak mengenai hal apa  yang telah mereka lakukan di hari yang lalu.
    • Mendorong pemecahan masalah dengan tidak segera membantunya ketika mereka menghadapi masalah dengan bertanya misalnya “Wah, bolanya tidak meluncur, apa yang bisa kita lakukan ya?”
    • Berikan pilihan kepada anak agar ia dapat merasa lebih mandiri dan belajar untuk membuat keputusan (hal ini dilakukan ketika anak berusia sekitar di atas 18 bulan)
    • Seringlah bertanya kepada anak mengenai sesuatu, misal: “mengapa ya kalo di tangga kita harus berjalan pelan-pelan?” Hal ini membuat anak untuk belajar memahami sesuatu lebih baik dan memahami bagaimana lingkungannya bekerja.
    • Kunjungi tempat-tempat yang menarik agar ia langsung mengalami hal baru.
    • Berikan berbagai macam bentuk permainan.
    • Bermain dengan menggunakan alat-alat sehari-hari, disamping sangat baik untuk edukasi hal ini juga membuat nyaman kantong.

    Sekian dulu dari saya, semoga bermanfaat

    Tanya Jawab
    1. Kiky (ibun abhisyanta),Bontang Kaltim
      Apakah ada parameter untuk mengetahui seorang anak sudah memiliki perkembangan kognitif yang baik?
      Jawab: Capaian yang saya sebutkan di materi adalah ketercapaian rata-rata seorang anak dalam periode usia. Nah, ada yang justru terlihat lebih cepat ada yang butuh waktu lebih 1-2bulan, namun selama masih dalam batasan usia normal tidak masalah. Individu itu punya keunikan masing-masing dan ketercapaian tugas perkembangan juga dipengaruhi oleh genetis, nutrisi lingkungan, serta stimulasi yang diberikan kepada anak. Biasanya IDAI/CDC/WHO memiliki panduan kewaspadaan ketika seorang anak belum mencapai tugas perkembangan tertentu di luar dari range rata-rata anak mampu melakukan tugas perkembangannya.
      Misalnya berdasarkan CDC, orangtua diminta untuk berkonsultasi dengan dokter jika pada anak usia 1 tahun anak:
      tidak dapat berdiri padahal sudah dibantu
      tidak bisa mencari benda padahal ia melihat bunda menyembunyikan benda tersebut di depannya
      tidak bisa mengucapkan satu kata seperti mama or dada
      tidak dapat belajar mengenai gesture seperti melambaikan tangan (dadah)
      tidak dapat menunjuk sesuatu
      kehilangan ketrampilan yang sebelumnya telah ia miliki.
      Begitu bunda. Semoga menjawab.
    2. Reisa Rengganis, Tangerang
      Anak saya usia 2bulan 2 minggu, sukanya melihat ke atas terus kalau mau tidur dan matanya terkadang seperti dijerengkan kalau sedang menyusu apakah itu wajar? Untuk mensiasatinya sy sering memutarkan badan saat menggendongnya agar matanya tidak ke atas terus sehingga dia bisa melihat lurus. Apakah dia sedang ingin melihat benda? Padahal dalam penjelasannya usia segitu baru bisa melihat dg jarak 13inci.
      Jawab: Bayi kira-kira baru bisa melihat jelas di sekitar jarak segitu Bun, jd untuk yg lebih dr itu berarti samar2. Ga apa Bun, di umur segitu kan memang masa-masa awal perkenalan bayi dengan dunia sekitarnya, jadi memang saatnya ia bereksplorasi dengan seluruh panca indera yang dimilikinya, dan kemampuan inderanya juga berkembang seiring pertambahan usia :)

  2. 0 komentar:

    Posting Komentar